KELOMPOK 7
AGUS JAMALUDIN | 126411887
WIDYA GUSTINA | 12641766
ANDRES | 096411353
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah S.W.T Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”PROTEIN”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan yang begitu besar. Semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein merupakan pembahasan yang penting dalam ilmu kimia, melalui makalah ini penulis berusaha memperjelas kembali hal-hal yang berkaitan dengan protein. Dalam makalah ini berbagai macam seluk beluk tentang protein sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah: “apa itu protein?, bagaimana strukturnya?, dan apa manfaatnya bagi tubuh?”
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk, mengetahui tentang protein, struktur protein, dan manfaat protein bagi tubuh.
Penulisan makalah diharapkan memberi manfaat bagi pembaca dapat mengetahui tentang protein, struktur protein, dan manfaat protein bagi tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Apa Itu Protein?
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi, menyintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi metabolisme.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa amino dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh karena itu, pembahasan akan dimulai dengan komponen penyusun protein, lalu dilanjutkan struktur dan penggolongan protein, serta uji pengenalan protein.
2.2. Asam Amino
Asam amino merupakan turunan (derivat) asam alkanoat, dimana satu atom H-nya disubsitusi oleh gugus amino. Oleh karena itu, setidaknya asam amino mengandung satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH2). Asam amino dalam protein disebut juga asam alfa amino, karena gugus amino terikat pada atom C alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil).
Struktur dasar dari asam amino diberikan berikut ini :
Jika gugus –R diganti atom H, diperoleh glisin.
Jika gugus –R diganti metil, diperoleh alanin.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino yang dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh (harus disuplai dari luar), sedangkan asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.
Gugus –R pada setiap asam amino berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, dan fungsi biologis protein.
· Gugus nonpolar yang merupakan hidrokarbon dan bersifat hidrofobik (menolak air atau tidak larut dalam air).
· Gugus polar yang mengandung gugus seperti -NH2, -OH, -COOH, yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).
Semua asam amino bersifat optis aktif, karena minimal memiliki 1 atom C asimetris yaitu atom C-α, kecuali glisin.
Telah kita ketahui bahwa gugus karboksil (-COOH) bersifat asam (dapat melepas H+), sedangkan gugus amino (-NH2) bersifat basa (dapat menyerap H+). Oleh karena itu, molekul asam amino dapat mengalami reaksi asambasa intramolekul membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.
Asam amino bersifat amfoter, bereaksi baik dengan asam maupun basa karena memiliki gugus asam dan gugus basa. ]ika direaksikan dengan asam, maka asam amino akan menjadi suatu kation.
Sebaliknya, jika asam amino direaksikan dengan basa, maka asam amino menjadi anion.
Dalam larutan, muatan asam amino ini bergantung pada pH larutan. Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi. Perhatikan penjelasan berikut ini:
H3N+
|
-o-
|
COOH
|
Pada kondisi lebih asam/ asam amino bermuatan positif
|
H3N+
|
-o-
|
COO-
|
Pada titik isolistrik (TIL), asam amino netral
|
H2N
|
-o-
|
COO-
|
Pada kondisi larutan
lebih basa, asam amino
bermuatan negatif
|
2.3. Struktur Protein
Struktur yang dimiliki protein jauh lebih kompleks dibandingkan dengan struktur karbohidrat. Struktur ini memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas biologisnya. Struktur protein dapat dibedakan menjadi empat tingkatan yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner.
Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun protein. Protein pertama yang berhasil ditentukan struktur primernya adalah insulin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Struktur primer dari insulin sapi.
Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh karena adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen dari gugus amino dengan atom oksigen dari gugus karboksil dalam satu rantai, suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau seperti lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu.
Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi, semua molekul hemoglobin, sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang sama. Bentuk tiga dimensi protein sangat berperan dalam menentukan fungsi biologis protein tersebut. Sering kali suatu molekul organik bukan protein terikat pada rantai polipeptida dalam struktur tersiernya, suatu polipeptida yang terdiri dari 153 residu asam amino terikat pada satu unit heme.
Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh, hemoglobin mempunyai empat rantai. Masing-masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
Dua molekul asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi dengan melepas molekul H2O sebagai berikut.
Ikatan yang mengikat dua molekul asam amino itu disebut ikatan peptida, dan senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.
Contoh :
2.4. Penggolongan Protein
Protein dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia, bentuk maupun fungsi biologisnya.
a. Penggolongan Protein Berdssarkan Komposisi Kimianya
Berdasarkan komposisi kimianya proteindi bedakan menjadi dua, yaitu protein sederhana, dan protein konjugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino tanpa gugus kimia lain, sedangkan protein konjugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus prostetik. Protein konjugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya, di antaranya diberikan pada Tabel.
b. Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein globular.
1. Protein serabut, mempunyai ciri-ciri:
· serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globulal,
· tidak larut dalam air,
· mempunyai fungsi struktural ataupelindung, dan
· mempunyai sedikit struktur tersier atau tidak sama sekali.
Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin, aktin, serta fibrin.
2. Protein globular, mempunyai ciri-ciri:
· merupakan protein yang sangat besar,
· memiliki struktur tersier dan terkadang struktur kuartener yang kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu globular atau bulatan, dan
· umumnya larut dalam air dan mudah berdifusi.
Contoh : enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein penyimpanan (kasein dan albumin).
c. Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh golongan:
1. Protein struktur, berperan sebagai penyangga, untuk memberikan struktur biologi kekuatan / perlindungan.
Contoh : kolagen, keratin, dan fibroin.
2. Protein nutrien dan penyimpan,berfungsi sebagai cadangan makanan.
Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
3. Protein pengatur, berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contoh : hormon
4. Protein transpor, yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : hemoglobin
5. Protein kontraktil, yang memberikan kemampuan pada organisme ntuk mengubah bentuk atau bergerak.
Contoh : aktin dan miosin.
6. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis.
Contoh : tripsin dan ribonuklease.
7. Antibodi, berfungsi melindungi organisme terhadap serangan penyakit.
Contoh : imunoglobin, fibrinogen, dan trombin.
2.5. Uji Pengenalan Protein
a. Uji Biuret
b. Uji Xantoproteat
c. Uji Belerang
2.6. Manfaat Protein Bagi Tubuh
3.1. Kesimpulan
Contoh :
Jika suatu larutan protein, misalnya putih telur dipanaskan secara perlahanlahan sampai kira-kira 60-70ºC, lambat laun larutan menjadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. Larutan tidak dapat larut lagi meskipun didinginkan. Perubahan seperti ini disebut denaturasi protein. Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein yang diakibatkan adanya pemanasan perlahanlahary perubahan pH yang ekstrim atau pengguncangan yang intensif.
2.4. Penggolongan Protein
Protein dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia, bentuk maupun fungsi biologisnya.
a. Penggolongan Protein Berdssarkan Komposisi Kimianya
Berdasarkan komposisi kimianya proteindi bedakan menjadi dua, yaitu protein sederhana, dan protein konjugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino tanpa gugus kimia lain, sedangkan protein konjugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus prostetik. Protein konjugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya, di antaranya diberikan pada Tabel.
b. Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein globular.
1. Protein serabut, mempunyai ciri-ciri:
· serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globulal,
· tidak larut dalam air,
· mempunyai fungsi struktural ataupelindung, dan
· mempunyai sedikit struktur tersier atau tidak sama sekali.
Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin, aktin, serta fibrin.
2. Protein globular, mempunyai ciri-ciri:
· merupakan protein yang sangat besar,
· memiliki struktur tersier dan terkadang struktur kuartener yang kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu globular atau bulatan, dan
· umumnya larut dalam air dan mudah berdifusi.
Contoh : enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein penyimpanan (kasein dan albumin).
c. Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh golongan:
1. Protein struktur, berperan sebagai penyangga, untuk memberikan struktur biologi kekuatan / perlindungan.
Contoh : kolagen, keratin, dan fibroin.
2. Protein nutrien dan penyimpan,berfungsi sebagai cadangan makanan.
Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
3. Protein pengatur, berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contoh : hormon
4. Protein transpor, yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : hemoglobin
5. Protein kontraktil, yang memberikan kemampuan pada organisme ntuk mengubah bentuk atau bergerak.
Contoh : aktin dan miosin.
6. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis.
Contoh : tripsin dan ribonuklease.
7. Antibodi, berfungsi melindungi organisme terhadap serangan penyakit.
Contoh : imunoglobin, fibrinogen, dan trombin.
2.5. Uji Pengenalan Protein
a. Uji Biuret
Uji Biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan peptida. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung ikatan peptida.
b. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (inti benzena). Jika protein mengandung cincin benzena, maka jika dipanaskan dengan asam nitrat pekat akan terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga jika ditetesi larutan NaOH.
c. Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan sebagai berikut. Mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH 6 M dipanaskan, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan timbel asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), berarti menunjukkan adanya belerang dalam protein.
Manfaat protein untuk tubuh sangat besar. Kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia. Protein sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga kekebalan tubuh.
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.
Protein juga memiliki fungsi utama untuk membentuk jaringan pada tubuh dengan kandungan asam aminonya. Kekurangan protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Selain itu, kekurangan protein juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti misalnya kwashiorkor dan marasmus.
Kwashiorkor biasanya diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai tiga tahun. Ciri anak yang terkena penyakit ini diantaranya mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan, memiliki wajah yang sembab dan otot yang kendur, muka seperti bulan, serta rambut yang kemerahan dan rapuh.
Jika penderita kwashiorkor yang tidak kelihatan kurus, maka pada penderita penyakit marasmus, biasanya terlihat sangat kurus dan tampak lebih tua dari pada usia sebenarnya. Penyakit ini terjadi pada anak yang menderita kekurangan kalori dan protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.
Beberapa sumber protein diantaranya adalah susu, daging, ikan, telur, jagung, kentang, tumbuhan yang berbiji. Protein juga terbagi menjadi dua, yakni protein nabati dan hewani. Keduanya sama pentingnya bagi tubuh.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang mengandung protein ini diantaranya adalah daging, telur, dan susu hewan. Sedangkan protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, seperti buah-buahan dan kacang.
Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan manfaat protein yang maksimal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa amino dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh karena itu, pembahasan akan dimulai dengan komponen penyusun protein, lalu dilanjutkan struktur dan penggolongan protein, serta uji pengenalan protein.
Kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia. Protein sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga kekebalan tubuh.
3.2. Saran
Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link: http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.
Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan manfaat protein yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link: http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan benar, sesuai dengan undang2 perkomentaran yang ada...:D